PANSER 6X6 PINDAD (ANOA) buatan Indonesia

      Kendaraan tempur pengangkut personil (APC : Armoured personal carrier) dengan sistem penggerak 6 roda simetris, dirancang khusus untuk kebutuhan ALUTSISTA TNI-AD khususnya satuan kavaleri Dirancang dan di produksi oleh anak bangsa khusus untuk TNI, Ukuran dan operasional di sesuaikan dengan bentuk tubuh TNI dan doktrin dan taktik tempur TNI sebagai komitmen pindad dalam pemenuhan seluruh alutsista TNI Panser ini dapat mengangkut 10 personil dengan 3 orang kru, 1 driver 1 commander dan 1 gunner. dilengkapi dengan mounting senjata 12,7 mm yang dapat berputar 360 derajat. Dengan berbekal lapis baja 10mm kendaraan ini patut diperhitungkan. Dengan bekal lapis baja level tiga kendaraan ini diklaim mampu menahan tembakan senjata ringan hingga sedang. Kendaraan ini masuk ke jajaran TNI AD mulai Februari 2009. Belakangan Panser ini diberi nama “Anoa”,

 Anoa Versi V2

     Hingga saat ini varian panser anoa yang terbaru adalah versi V2. Pada varian V2 ini telah mengalami beberapa modifikasi diantaranya adalah salah satu kelebihannya ada pada main hole yang terdapat di bagian atasnya. Bagian tersebut dibuat lebih bulat dan cembung agar bisa memaksimalkan fungsi pertahanan sehingga bila tertembak, peluru akan memantul.

Kelebihan lainnya ada pada pelindung kaca samping dan depan. Sebelumnya, pelindung kaca samping dan depan harus dibuka dan ditutup dari luar. Hal itu menyulitkan. Sekarang, pelindung kaca samping dan depan bisa dibuka dan ditutup dari dalam. Dengan mengoperasikan pelindung kaca samping dari dalam, selain lebih nyaman, bagian ini juga meminimalkan risiko.

Kelebihan utama Anoa V2 ada pada sistem navigasi. "Anoa V2 memiliki Remote Control Weapon System yang memungkinkan pengoperasian senjata menggunakan joystick. Sistem ini memperbaiki kelemahan Anoa versi sebelumnya yang mengharuskan pengoperasian senjata secara manual.

SPESIFIKASI

Buatan                        : PT. Pindad Indonesia

Berat Kosong            : 11 ton

Berat Isi tempur         : 14 ton

Panjang                      : 6 meter

Lebar                          : 2,5 meter

Tinggi                         : 2,5 meter

Awak                          : 3 crew + 10 penumpang

Senjata Utama          : Kal. 12,7 mm

Senjata Pelindung    : 2x3 66 mm peluncur granat asap

Mesin                         : Renault, 6 Silinder sitem turbo

Jarak dg tanah          : 40 cm

Kapasitas BBM        : 200 liter

Jarak tempuh            : 600 km
Kecepatan                : 90 Km/jam

Sumber : http://military-military.blogspot.com

Mobil Berbahan Bakar Coklat

Saat ini di Indonesia sudah banyak kendaraan yang menggunakan bahan bakar ramah lingkungan seperti minyak jelantah atau minyak goreng bekas pakai. Lalu, bagaimana dengan negara lainnya?

Di London, Inggris, para ilmuwan menggunakan coklat sebagai bahan bakar mobil! Benar-benar tidak pernah terpikirkan sama sekali bukan? Tetapi coklat yang digunakan bukanlah coklat batangan. Harga coklat batangan yang cenderung mahal akan membuat harga bahan bakar semakin tinggi. Para ilmuwan menggunakan limbah coklat dari beberapa pabrik coklat yang tidak lagi terpakai lalu dicampur dengan minyak nabati sebagai biofuel.

Bukan hanya bahan bakarnya saja yang ramah lingkungan, mobil tersebut juga terbuat dari serat tumbuh-tumbuhan yang sama sekali tidak beracun. Mobil yang diberi nama "WorldFirst Formula 3 racing" terbuat dari limbah ramah lingkungan. Ban mobil terbuat dari serat wortel dan akar-akaran, jok mobil terbuat dari campuran rami dan busa minyak kedelai. Sedangkan body mobil terbuat dari serat tumbuh-tumbuhan.

Walaupun mobil dan bahan bakarnya terbuat dari limbah tumbuhan, akar-akaran, dan coklat, tetapi kecepatan lajunya bisa diadu lho, DVers. Pada saat pengujian, mobil tersebut dikebut 96 kilometer per jam namun saat diuji coba di jalur belapan diharapkan mampu menembus kecepatan 232 kilometer perjam. Dan yang lebih mengejutkan, mobil "WorldFirst Formula 3 racing" pernah turun dalam balapan European Grand Prix dan Britain's Goodwood Festival of Speed. What a great invention!

Sumber : Geekologie